Pages

Sabtu, 08 Juni 2013

Kolesterol Baik dan Kolesterol Jahat? Bedanya apa sih?

Sering kan kita mendengar istilah-istilah di iklan produk yang ditayangkan di televisi.  “Sayangi jantung anda, konsumsi (merk makanan) untuk meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh anda” atau “saya sekarang tak perlu kuatir lagi, dengan (merk minuman), kolesterol jahat tak lagi mengganggu!”. Jadi intinya apa sih bedanya kolesterol jahat dan baik itu?


Nah, jadi pertama-tama pembaca perlu paham nih kalau kolesterol itu sebenarnya bukanlah zat yang jahat dan tidak diperlukan. Kolesterol sangat diperlukan untuk pembentukan berbagai hormon (termasuk hormon pertumbuhan dan seks), pembentukan struktur membran sel, dan berbagai macam struktur tubuh lainnya. Bayangkan kalau kita ngga punya kolesterol, sel akan lemah dan kita bakal gagal tumbuh. Nah jadi kolesterol itu perlu kan?

Lalu kenapa kolesterol di abad 21 ini menjadi masalah? Ini yang akan saya jelaskan.

Molekul kolesterol adalah molekul yang berat dan tidak bisa larut dalam air, sehingga untuk transportasinya dalam darah kolesterol harus diubah dulu dalam bentuk lipoprotein. Dalam tubuh ada 5 macam lipoprotein dengan  fungsinya masing-masing (tapi akan saya jelaskan 2 macam saja), yaitu:

  • Kilomikron
  • VLDL (very low density lipoprotein)
  • IDL (intermediate density lipoprotein)
  • LDL (low density lipoprotein)
  • HDL (high density lipoprotein)

HDL adalah lipoprotein yang bertugas untuk mengangkut kolesterol dari pembuluh darah / jaringan menuju liver. Nah kolesterol yang sudah diangkut ke liver ini akan dimetabolisme dan dikeluarkan bersama empedu untuk nanti dibuang dalam bentuk tinja. Jadi intinya HDL ini berguna untuk membuang kelebihan kolesterol dalam tubuh. Dengan kata lain, HDL adalah “good cholesterol”


Sebaliknya LDL adalah lipoprotein yang bertugas untuk mengangkut kolesterol dari liver menuju pembuluh darah/jaringan. Nah kalau jumlah LDL berlebih, maka kolesterol yang diangkut dapat tertumpuk di dinding pembuluh darah dan menyebabkan atherosclerosis. Dengan kata lain, LDL adalah “bad cholesterol.”

Atherosklerosis (penumpukan lemak di dinding pembuluh darah) ini dapat menyumbat pembuluh darah sehingga menyebabkan stroke, hipertensi, gagal jantung, miokard infark, thrombosis, dan paling parah dapat menyebabkan sudden death atau kematian yang tiba-tiba akibat henti jantung. Ngeri kan?

Nah, lalu gimana dong?  Tindakan yang tepat adalah dengan meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar LDL. Kadar HDL dalam darah sebaiknya lebih dari 50mg/dL dan kadar LDL dalam darah sebaiknya kurang dari 160 mg/dL
Berikut hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kadar LDL dalam darah dan meningkatkan kadar HDL dalam darah:

  • Menurunkan berat badan (untuk orang yang obesitas dan overweight)
  • Mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans (ex: mentega, gorengan, fast food)
  • Perbanyak mengkonsumsi serat soluble melalui konsumsi buah-buahan (ex: apel, pisang, dll)
  • Perbanyak konsumsi protein kedelai (ex: tahu, tempe, susu kedelai; tapi ingat, jangan digoreng ya) 
  • Biasakan hidup aktif: direkomendasikan 15-30 menit olahraga ringan-sedang setiap hari. (ex: jogging)
  • Perbanyak konsumsi antioksidan dari sumber alami (jeruk, kacang-kacangan, wortel, kurang direkomendasikan mengkonsumsi antioksidan dari suplemen)

Apa yang disebutkan di atas memang gampang untuk disebutkan, namun memang agak sulit bagi beberapa orang untuk melakukannya. Tapi tentunya tidak ada alasan untuk tidak mencoba kan? Mulailah dari hal yang kecil dahulu, seperti membiasakan jalan pagi setiap hari atau mengganti snack siang dengan buah-buahan.

Sayangi jantung anda, hiduplah lebih lama :)


Sumber:
  1. Schoen FJ. Blood Vessels; The Heart In: Kumar V, editor. Robbins and Cotran: Pathologic Basis of Disease: Saunder; 2004.
  2. Sherwood L. Cardiac Physiology.  Human Physiology from Cells to System. 7th ed. Singapore: Cengage; 2007. p. 303-42.
  3. CDC. Nutrition for everyone. CDC;  [updated 2012 Oct 29; cited 2013 Jun 9]; Available from: http://www.cdc.gov/nutrition/everyone/index.html.

 Sumber gambar:
  1. www.hartwijzer.nl
  2. healthyfeasts.wordpress.com


0 comments:

Posting Komentar