Tulisan ini saya buat karena sejujurnya saya cukup kaget dengan kondisi masyarakat urban yang setiap harinya mengkonsumsi makanan dan minuman instan tetapi bahkan tidak mengerti apa dan dimana letak label informasi nilai gizi (nutrition facts) pada kemasan tersebut. Tapi tentu tidak ada kata terlambat untuk belajar bukan?
Yuk kita lihat contoh informasi nilai gizi di bawah ini, agar lebih mudah dipahami bagian yang penting sudah saya beri lingkaran merah ya.
Lihat lingkaran merah yang di bagian atas, pada produk lokal biasa dituliskan "jumlah sajian per kemasan". Ini menunjukkan dalam satu kemasan produk tersebut ada 5 porsi yang artinya apabila anda mengkonsumsi seluruh isi kemasan tersebut berarti anda mengkonsumsi lima kali lipat dari nilai gizi yang tertera dibawahnya
Sekarang lihat lingkaran merah bagian bawah, tulisan tersebut menunjukkan bahwa informasi di atas dibuat dengan asumsi kebutuhan kalori anda satu harinya adalah 2000 kalori.
Untuk gambaran saja, apabila anda merupakan orang yang sedenter atau tidak aktif (pulang pergi naik kendaraan pribadi, kerja di depan meja, lebih banyak duduk ketimbang berjalan) maka kebutuhan harian anda tidak sampai 2000 kalori, mungkin hanya sekitar 1500 - 1800 kalori. Sebaliknya apabila anda orang yang sangat aktif, atlet misalnya, maka kebutuhan kalori bisa saja lebih.
Nah, lalu apakah saya harus mengurangi konsumsi gizi saya? Ya, anda harus kurangi untuk zat-zat yang menambah kalori, misalnya lemak dan karbohidrat. Untuk zat-zat seperti vitamin dan mineral, maka tidak perlu dikurangi.
Sekarang lihat gambar di bawah ini:
Ini adalah bagian yang menurut saya paling penting pada label informasi nilai gizi, pada produk lokal ditulis sebagai %AKG (angka kecukupan gizi), pada produk luar ditulis sebagai %DV (daily value). Saya kasih contohnya langsung saja ya, lihat vitamin C jumlahnya 15 mg dan %AKGnya 15%. Dalam sehari kita direkomendasikan mengkonsumsi 100mg vitamin C. Nah, dalam produk ini per porsinya terkandung 15mg vitamin C. Artinya dengan mengkonsumsi satu porsi maka kita telah memenuhi 15% dari kebutuhan vitamin C kita.
Ingat, kebutuhan setiap orang berbeda-beda, tapi dengan mengetahui %AKG ini paling tidak kita bisa mengira-ngira seberapa bergizi makanan yang kita makan.
Sekarang mari kita belajar menggunakan pengetahuan baru ini dalam membandingkan 2 buah produk.
Bisa dilihat antara susu biasa dengan susu tanpa lemak. Katakanlah kita membutuhkan banyak kalsium tapi ingin mengurangi konsumsi lemak. Maka bisa dilihat bahwa kandungan kalsium kedua produk sama, tetapi kandungan lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol di susu sebelah kanan lebih rendah dibandingkan susu di sebelah kiri. Maka disarankan untuk membeli susu yang sebelah kanan.
Sekian dari saya, semoga bermanfaat dan tetap semangat untuk hidup lebih sehat :)
3 comments:
izin nyimak ya ^_^
http://jagadkawula.blogspot.com/
Setelah ngeliat caranya ternyata gampang ya..
hehehe..
Mampir ya ke website aku http://www.greenpack.co.id/
Sip, haruskah web ane dikasih warna begitu? biar jelas ngebacanya
Posting Komentar