Pages

Minggu, 26 Desember 2010

Solusi Masa Depan untuk Limbah Plastik: Bakteri Pengurai Plastik!

Plastik adalah bahan yang paling banyak digunakan pada jaman modern ini. Plastik sifatnya praktis, bersih, dan dapat dibentuk menjadi berbagai barang yang amat berguna dan memudahkan keseharian kita.

Walaupun begitu plastik adalah limbah yang disebut-sebut tak dapat terurai, tak ramah lingkungan, dan merupakan limbah paling berbahaya dan merepotkan yang menjadi masalah utama penanganan limbah dunia. Meskipun bisa terurai, plastik membutuhkan waktu hingga ribuan tahun untuk dapat terurai. Sungguh waktu yang lama bukan? Inilah yang menyebabkan masyarakat dari kalangan awam hingga para ilmuwan menganggap plastik sebagai limbah yang tak dapat terurai

Tapi perhatikan kalimat ini, meskipun bisa terurai, plastik membutuhkan waktu hingga ribuan tahun untuk dapat terurai.

Meskipun membutuhkan waktu yang saaaaaangat lama, maka plastik tersebut pasti akan terurai juga.

Bila dilogika, dapat disimpulkan : ada bakteri yang sebenarnya MAMPU menguraikan plastik.



Hal inilah yang terlintas di pikiran Daniel Burd. Sungguh ide yang unik yang bahkan tidak terlintas di pikiran para ilmuwan profesional.

Daniel Burd, 16 tahun, adalah seorang murid dari Waterloo Collegiate Institute, Canada. Daniel menyatakan bahwa tas plastik butuh 1000 tahun untuk dapat diuraikan dan sangat merugikan lingkungan kita. Setiap tahun ada sekitar 500 milyar kantong plastik yang digunakan. Sebagai tambahan dalam hal pencemaran lingkungan, miliaran kantong plastik berakhir di lautan, tempat dimana mereka kemudian dicerna oleh hewan-hewan air, ini membahayakan atau bahkan menyebakan kematian bagi tak terhitung banyaknya kura-kura, ikan, burung-burung, dan bahkan ikan-ikan paus.


Metode yang digunakan sangat sederhana, selama tiga bulan dia mengumpulkan tanah dari tempat pembuangan sampah di dekat rumahnya dan mengisolasinya dalam ruangan tertutup. Satu-satunya sumber "makanan" yang dia letakkan pada tanah tersebut adalah tas plastik bekas. Dengan cara seperti itu, hanya bakteri yang mampu menguraikan plastik lah yang dapat bertahan.


Akhirnya dia berhasil mengisolasi dua mikroba keturunan genus Sphingomonas dan berkonsentrasi penuh untuk meneliti kedua bakteri itu. 


Dengan bantuan larutan cuka yang dia tambahkan pada campuran tanah-plastik itu, hanya dalam waktu tiga bulan lembaran tas plastik yang dia letakkan telah terurai sebanyak 43% !!!


Sungguh hal yang menakjubkan! Secara optimis dia menyatakan bahwa dalam waktu tiga bulan maka seluruh lembaran plastik tersebut akan terurai seluruhnya.


Burd yakin dalam waktu dekat metode ini dapat digunakan dalam skala besar sebagai solusi limbah dunia. Yang diperlukan hanyalah proses peragian pada awalnya dengan menambahkan sedikit panas pada awal pertumbuhan bakteri. Setelah beberapa saat sumber energi panas dapat dimatikan secara berkala karena bakteri tersebut akan mencapai keadaan dimana mereka telah mampu menopang kehidupan mereka sendiri dengan memanfaatkan plastik di sekitarnya sebagai sumber energi.


Bravo!!!



3 comments:

azizah-jijong mengatakan...

kalau karet gmana kira-kira? apakah butuh waktu selama limbah plastik atau justru lebih cepat? dan apakah penemuan ini juga bisa diterapkan pada limbah karet yaah :D

Abim mengatakan...

Sementara masi plastik tante, terutama yang bahan polyethylene. Itu plastik yang biasanya warnanya hitam, yang biasa buat tas plastik penampung sampah.

Kalo karet relatif lebih cepat tante.
Ingat, karet kan dibuat dari getah pohon karet, sedangkan plastik dibuat dari senyawa karbon. Beberapa jenis bahkan menggunakan minyak bumi mentah.

Nur Azlin Siregar mengatakan...

• Satu-satunya fakultas SAINTEK di Sumatera Utara http://fst.uma.ac.id/ yang memiliki program studi biologi terbaik http://biologi.uma.ac.id/ dengan fasilitas laboratorium yang lengkap dan sarana prasarana perkuliahan yang sangat memadai. Mari bereksperimen bersama kami di fakultas #SainsdanTeknologiUMA kampus sehat, kampus bestari http://www.uma.ac.id

Posting Komentar