Menurut Kuhne, seorang ahli fermentasi pada tahun 1978, kata enzim berasal dari kata in dan zyme yang berarti "sesuatu di dalam ragi".
Enzim tersusun atas dua bagian yang berupa protein dan bukan protein.
- Bagian yang berupa protein disebut apoenzim dan bersifat termolabil, dipengaruhi oleh suhu.
- Bagian yang non-protein bersifat aktif dan disebut gugus prostetik. Bagian ini biasanya terdiri dari logam seperti: besi, seng, tembaga, atau senyawa anorganik lainnya.
Fungsi Enzim
Enzim adalah katalisator, lebih tepatnya biokatalisator. Anda tahu apa itu katalisator? Dalam reaksi kimia, ada zat yang dapat mempercepat jalan atau lajunya sebuah reaksi secara signifikan. Enzim dapat menurunkan energi aktivasi yang diperlukan untuk memulai sebuah reaksi. Akibatnya, laju reaksi akan meningkat secara drastis.
Nah, enzim disebut biokatalisator karena materinya tersusun atas materi organik dan diproduksi oleh makhluk hidup.
Bayangkan saja reaksi di mulut kita. Enzim ptialin mengubah amilum menjadi glukosa. Seandainya kita tidak memiliki enzim, mungkin reaksi akan berjalan selama berjam-jam atau bahkan tidak berjalan sama sekali. Tapi dengan adanya enzim, reaksi tersebut berjalan hanya dalam waktu kira-kira 15 detik saja!
Cara Kerja Enzim
Tak usah banyak bicara, perhatikan saja ilustrasi di bawah ini.
Perhatikan gambar. Enzim dapat bekerja dua arah. Enzim dapat menggabungkan substrat menjadi substrat baru, atau memecah substrat menjadi beberapa substrat lainnya.
Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
Temperatur
Seperti yang saya katakan sebelumnya, enzim memiliki bagian yang terdiri dari protein. Nah, semua protein bersifat termolabil, artinya dapat terurai dalam suhu yang tinggi. Enzim akan rusak pada suhu tinggi dan akan dorman/inaktif pada suhu yang rendah. Umumnya temperatur optimum enzim berkisar antara 30 hingga 40 derajat celcius. Diatas itu enzim akan rusak.
Itulah sebabnya bila seseorang sakit panas hingga panas tubuhnya mencapai suhu 40 derajat celcius harus segera diturunkan suhunya dengan obat maupun kompres karena sel-sel otak dapat mengalami kerusakan pada suhu tersebut.
Tingkat Keasaman
Setiap enzim memiliki tingkat pH optimum yang berbeda. Ada enzim yang bekerja optimum pada suasana asam, misalnya enzim yang terdapat pada lambung. Ada pula yang optimum pada suasana basa, misalnya enzim yang terdapat pada usus. Enzim akan bekerja paling baik pada tingkat pH optimumnya.
Konsentrasi Enzim dan Substrat
Untuk bekerja secara maksimal, perbandingan antara enzim dan substrat haruslah seimbang. Bila terlalu banyak substrat maka laju reaksi akan lambat walaupun kerja setiap molekul enzim sudah maksimal. Bila jumlah enzim ditingkatkan maka reaksi akan bertambah cepat hingga akhirnya mencapai titik maksimal dimana walaupun enzim terus ditambahkan laju reaksi tidak akan bertambah.
Inhibitor Enzim
Ada dua macam inhibitor:
- Kompetitif, inhibitor ini akan melekat pada sisi aktif enzim dan menghalangi masuknya substrat ke sisi aktif
- Non Kompetitif, inhibitor ini akan melekat pada sisi non aktif enzim, namun akan mengubah bentuk permukaan sisi aktif sehingga substrat tidak bisa melekat pada sisi aktif dan reaksi tidak bisa berjalan.
Inhibitor |
Bila di sekolah kalian diajarkan beberapa jenis enzim yang ada pada tubuh manusia, perlu diketahui bahwa sebenarnya jenis-jenis enzim di tubuh kita mencapai ribuan jumlahnya. Bahkan dapat dikatakan hampir seluruh proses dalam tubuh kita ini melibatkan enzim, mulai dari proses pencernaan, hingga ke bagian terkecil seperti proses replikasi DNA.
Sungguh canggih tubuh kita ini. Subhanallah.
Nih saya beri ekstra flash simulator :)
3 comments:
wah, sangar bim
makasie yap infona...
terimakasih atas penulisan ini, yg dpat bermanfaat - wasalam !
Posting Komentar